Rabu, 08 Oktober 2014

PEMIMPIN MENURUT ISLAM

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum muslimin, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi mereka dan tidak menasehati mereka, kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia berlaku lembut kepada mereka, maka berlaku lembutlah kepada dia.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang mengurusi urusan masyarakat, lalu ia menutup diri dari orang yang lemah dan membutuhkan, niscaya Allah menutup dirinya pada hari Kiamat.” (HR. Muslim)

****Sumber: Buletin Dakwah Al Islam;Hizbut Tahrir Indonesia

Rasulullah SAW bersabda, “Selain Dajjal ada yang lebih aku takuti atas umatku dari Dajjal, yaitu para pemimpin yang sesat.” (HR. Ahmad)

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan Arasy-Nya, di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya :

1.      Pemimpin yang adil
2.      Pemuda yang tiap harinya beribadah pada Allah
3.      Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah Maha Mulia lagi Maha Agung
4.      Orang lelaki yang diajak oleh orang wanita cantik untuk menggaulinya, namun lelaki itu berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada siksaan Allah"
5.     Orang lelaki yang bersedekah dengan tangan kanannya, lantas tangan kirinya tidak mengetahui (bersedekah dengan cara samar)
6.      Orang lelaki yang hatinya selalu tertarik untuk pergi ke Masjid (Sering shalat berjamaah di dalamnya)
7.     Orang yang mengingat pada Allah di tempat yang sunyi lantas air matanya bercucuran.”

(HR Bukhari dan Muslim)

MASA DEPAN SUATU BANGSA

Kemajuan masa depan suatu bangsa, memang ditentukan oleh penguasaan manajemen modern. Tetapi itu saja jelas tidak cukup. Keselamatan masa depan suatu bangsa terletak pada kuatnya moral dan akhlak. Itulah sebabnya, anak-anak kita sejak dini harus dibekali nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kepribadian nasional dan kebangsaan. Juga untuk kelompok pemuda dan remaja masjid hendaknya ikut memelihara suasana tenteram dan menjaga kerukunan antar sesama umat beragama. Generasi muda harus dibekali ketahanan rohaniah agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang  kurang terpuji, seperti perkelahian missal,  penggunaan obat terlarang, minum-minuman keras dan sebagainya. Perbuatan itu tidak ada sangkut pautnya dengan sifat dinamu kaum muda dan tidak ada sangkut pautnya dengan  modernisasi. Di atas pundak generasi mudalah kita percayakan  masa depan bangsa dan seluruh rakyat kita.

Masyarakat yang baik. Salah satu praktik yang menyesatkan dalam akunting nasional adalah mengukur  kekayaan dan kesejahteraan  suatu bangsa dalam pengertian  kinerja GNP-nya. Padangan ini terlalu sempit. Hidup seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatannya tetapi juga oleh  harapan hidup, keamanan, lingkungan, kesempatan, kebebasan, kejahatan, obat bius, kekerasan, dan keretakan keluarga. 

****Sumber : The Marketing of Nation; Philip Kotler, Somkid Jatusripitak, Suvit Maesincee; PT Prenhallindo;1997

KEPEMIMPINAN

Pemimpin tradisional adalah orang yang dapat mempertahankan suatu visi, menyatakannya dengan jelas dan mengkomunikasikannya dengan penuh semangat serta karisma. Ia juga menjadi orang yang tindakan-tindakannya mewujudkan nilai-nilai tertentu yang menjadi patokan bagi orang lain.

Pemimpin yang satunya memberi kemudahan bagi munculnya pembaruan. Ia menciptakan kondisi, bukan memberi arahan, dan menggunakan kekuatan otoritas untuk memberi kuasa bagi orang lain. Ia juga menciptakan suatu visi; pergi ke tempat-tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya. Ia memberi kesempatan kepada masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Ia memudahkan kreativitas.

Pemimpin yang baik akan memberitahu anak buahnya secara terbuka mengenai aspek perubahan yang sudah dipastikan dan apa yang masih belum pasti. Mereka akan mencoba membuat prosesnya transparan, walau hasilnya tidak bisa diketahui sebelumnya.

Pemimpin yang berpengalaman akan mengevaluasi situasi, memegang komando (kendali) bila perlu, namun tetap cukup fleksibel untuk melepasnya. Untuk menjadi pemimpin seperti itu memerlukan berbagai kecakapan, sehingga memungkinkan berbagai jalur tindakan.

****Sumber : Buku “The Hidden Connection” (Kehidupan Dan Kepemimpinan Organisasi)


Rabu, 01 Oktober 2014

PANCASILA


Prof. DR. Mr. Soepomo: “Tidak ada yang salah dengan Pancasila. Namun tidak ada jaminan bahwa kita bebas dari salah pemahaman atasnya pada tingkatan hulu pengertian oleh penyelenggara Negara. Demikian pula mengenai kehidupan keagamaan kita; Tidak ada agama yang salah di tangan nabi-nabi; tetapi tidak ada jaminan bahwa kita bebas dari kesalahan pemahaman kita, termasuk para penghulu agama.”

**** 
Sumber : Buku, “Cakrawala Indonesia”;H. Max Mulyadi Supangat;Yayasan Sinar Kebajikan; 2002

INDONESIAN FOUNDING FATHERS

Drs H. Marzuki Usman, MA  : "Para founding fathers, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Muh Tamrin dan kawan-kawan. Mereka ini para pejuang tanpa pamrih. Mereka berani mengorbankan masa depan yang sudah pasti untuk suatu mimpi yaitu Indonesia-ku. Pada waktu itu kata Indonesia masih baru. Kapan merdeka? Jawabannya tidak tahu. Apakah setelah merdeka mereka pasti menjadi menteri atau presiden? Jawabannya tidak pasti. Mereka berkorban dan dikorbankan demi mimpi Indonesia-ku. Yang pada akhirnya perjuangan mereka membuahkan hasil dan lahirlah Negara Republik Indonesia ini." 

**** 
Sumber : Buku, “Cakrawala Indonesia”;H. Max Mulyadi Supangat;Yayasan Sinar Kebajikan; 2002