Presiden Soekarno vs
Presiden Soeharto;
Apakah benar kasus Supersemar itu—kudeta?
Jika Soeharto itu
benar, itu memang seharusnya. Saat itu negara Indonesia dalam kondisi kacau, dan ekonomi sulit. Yang ada hanyalah ketidakpastian. Harus ada orang yang mengambil
alih kepimpinan. Dan ia telah berhasil melakukannya.
Jika Soeharto itu
salah, toh Soekarno sudah berkuasa selama 20 tahun. Saat itu ia mulai
kehilangan kuasanya. Ia tidak mampu lagi mengendalikan situasi yang ada.
Mestinya ia tahu diri dengan memberikan kuasa kepada orang yang lebih mampu.
Atau Soekarno justru dianggap
pemimpin yang dzalim/otoriter. Ia sudah tidak mampu, tetapi masih ingin
mempertahankan kekuasaannya.
Tetapi kita tahu bahwa
mereka berdua tidak sendirian. Ada banyak pendukung/pengikut di belakang mereka
berdua. Masing-masing mempunyai pendapat dan kepentingan. Apalagi mengenai
kekuasaan besar. Itu sangat menggiurkan bagi banyak orang. Jika ada kesempatan,
siapa yang tidak mau...?
Apalagi kedua tokoh
besar itu kini telah tiada. Untuk apa kita mengungkit masalah itu lagi. Sampai
kapan....?
*****
Dari
Aisyah RA bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Janganlah
kamu memaki orang-orang yang telah mati, maka telah berlalu bagi mereka apa
yang telah mereka kerjakan.” (HR. Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Janganlah kamu mengatakan tentang mereka yang mati di antaramu kecuali dengan
baik. Jika mereka termasuk orang-orang ahli surga, maka kamu termasuk
orang-orang yang berdosa. Dan jika mereka termasuk penduduk neraka, maka
cukuplah siksaan di dalamnya buat mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)