Jumat, 29 April 2016

APAKAH BENAR KASUS SUPERSEMAR ITU KUDETA?



Presiden Soekarno vs Presiden Soeharto; 
Apakah benar kasus Supersemar itu—kudeta?

Jika Soeharto itu benar, itu memang seharusnya. Saat itu negara Indonesia dalam kondisi kacau, dan ekonomi sulit. Yang ada hanyalah ketidakpastian. Harus ada orang yang mengambil alih kepimpinan. Dan ia telah berhasil melakukannya.

Jika Soeharto itu salah, toh Soekarno sudah berkuasa selama 20 tahun. Saat itu ia mulai kehilangan kuasanya. Ia tidak mampu lagi mengendalikan situasi yang ada. Mestinya ia tahu diri dengan memberikan kuasa kepada orang yang lebih mampu.

Atau Soekarno justru dianggap pemimpin yang dzalim/otoriter. Ia sudah tidak mampu, tetapi masih ingin mempertahankan kekuasaannya. 

Tetapi kita tahu bahwa mereka berdua tidak sendirian. Ada banyak pendukung/pengikut di belakang mereka berdua. Masing-masing mempunyai pendapat dan kepentingan. Apalagi mengenai kekuasaan besar. Itu sangat menggiurkan bagi banyak orang. Jika ada kesempatan, siapa yang tidak mau...?

Apalagi kedua tokoh besar itu kini telah tiada. Untuk apa kita mengungkit masalah itu lagi. Sampai kapan....?

*****
Dari Aisyah RA bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Janganlah kamu memaki orang-orang yang telah mati, maka telah berlalu bagi mereka apa yang telah mereka kerjakan.” (HR. Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Janganlah kamu mengatakan tentang mereka yang mati di antaramu kecuali dengan baik. Jika mereka termasuk orang-orang ahli surga, maka kamu termasuk orang-orang yang berdosa. Dan jika mereka termasuk penduduk neraka, maka cukuplah siksaan di dalamnya buat mereka.” (HR. Bukhari  dan Muslim)