Rabu, 05 November 2014

MODAL MANUSIA



Modal manusia menyumbang langsung pada penciptaan kekayaan nasional. Semakin tinggi rata-rata tingkat ketrampilan dan pengetahuan, semakin mudah bagi individu dalam usia bekerja untuk mengerti, menerapkan dan mendapatkan hasil dari kemajuan teknik dan akhirnya semakin tinggi standar hidup bangsa. 

Suatu bangsa harus menanamkan modal dalam pendidikan massal serta lebih menyeragamkan materi yang diajarkan. Cina dan India merupakan contoh yang baik dari sistem-sistem pendidikan yang berbeda. Sementara Cina mengubah sistem pendidikannya dari penitikberatan pada lulus ujian agar dapat memasuki universitas elit ke pendidikan massal, India masih tetap mempertahankan sistem pendidikan yang sama dengan hanya kalangan elit yang dapat mengecap pendidikan yang lebih baik. Sistem  pendidikan India tidak hanya menghalangi kinerja pembangunan kekayaan bangsa tetapi juga memperdalam ketimpangan distribusi kekayaan, yang akan membawa banyak konflik dan ketegangan internasional. 

Di beberapa Negara---umpamanya Thailand---sistem pendidikan yang ada tidak mendukung strategi pembangunan ekonomi suatu bangsa tersebut untuk jangka panjang. Negara-negara yang mengejar industrialisasi pasti membutuhkan lebih banyak ilmuwan dan insinyur. Namun lebih banyak mahasiswa yang memilih pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang menyebabkan Negara harus mengimpor bantuan sains dan rekayasa dari luar negeri.

****Sumber : The Marketing of Nation; Philip Kotler, Somkid Jatusripitak, Suvit Maesincee; PT Prenhallindo;1997

Rabu, 08 Oktober 2014

PEMIMPIN MENURUT ISLAM

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum muslimin, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi mereka dan tidak menasehati mereka, kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia berlaku lembut kepada mereka, maka berlaku lembutlah kepada dia.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang mengurusi urusan masyarakat, lalu ia menutup diri dari orang yang lemah dan membutuhkan, niscaya Allah menutup dirinya pada hari Kiamat.” (HR. Muslim)

****Sumber: Buletin Dakwah Al Islam;Hizbut Tahrir Indonesia

Rasulullah SAW bersabda, “Selain Dajjal ada yang lebih aku takuti atas umatku dari Dajjal, yaitu para pemimpin yang sesat.” (HR. Ahmad)

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan Arasy-Nya, di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya :

1.      Pemimpin yang adil
2.      Pemuda yang tiap harinya beribadah pada Allah
3.      Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah Maha Mulia lagi Maha Agung
4.      Orang lelaki yang diajak oleh orang wanita cantik untuk menggaulinya, namun lelaki itu berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada siksaan Allah"
5.     Orang lelaki yang bersedekah dengan tangan kanannya, lantas tangan kirinya tidak mengetahui (bersedekah dengan cara samar)
6.      Orang lelaki yang hatinya selalu tertarik untuk pergi ke Masjid (Sering shalat berjamaah di dalamnya)
7.     Orang yang mengingat pada Allah di tempat yang sunyi lantas air matanya bercucuran.”

(HR Bukhari dan Muslim)

MASA DEPAN SUATU BANGSA

Kemajuan masa depan suatu bangsa, memang ditentukan oleh penguasaan manajemen modern. Tetapi itu saja jelas tidak cukup. Keselamatan masa depan suatu bangsa terletak pada kuatnya moral dan akhlak. Itulah sebabnya, anak-anak kita sejak dini harus dibekali nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kepribadian nasional dan kebangsaan. Juga untuk kelompok pemuda dan remaja masjid hendaknya ikut memelihara suasana tenteram dan menjaga kerukunan antar sesama umat beragama. Generasi muda harus dibekali ketahanan rohaniah agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang  kurang terpuji, seperti perkelahian missal,  penggunaan obat terlarang, minum-minuman keras dan sebagainya. Perbuatan itu tidak ada sangkut pautnya dengan sifat dinamu kaum muda dan tidak ada sangkut pautnya dengan  modernisasi. Di atas pundak generasi mudalah kita percayakan  masa depan bangsa dan seluruh rakyat kita.

Masyarakat yang baik. Salah satu praktik yang menyesatkan dalam akunting nasional adalah mengukur  kekayaan dan kesejahteraan  suatu bangsa dalam pengertian  kinerja GNP-nya. Padangan ini terlalu sempit. Hidup seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatannya tetapi juga oleh  harapan hidup, keamanan, lingkungan, kesempatan, kebebasan, kejahatan, obat bius, kekerasan, dan keretakan keluarga. 

****Sumber : The Marketing of Nation; Philip Kotler, Somkid Jatusripitak, Suvit Maesincee; PT Prenhallindo;1997

KEPEMIMPINAN

Pemimpin tradisional adalah orang yang dapat mempertahankan suatu visi, menyatakannya dengan jelas dan mengkomunikasikannya dengan penuh semangat serta karisma. Ia juga menjadi orang yang tindakan-tindakannya mewujudkan nilai-nilai tertentu yang menjadi patokan bagi orang lain.

Pemimpin yang satunya memberi kemudahan bagi munculnya pembaruan. Ia menciptakan kondisi, bukan memberi arahan, dan menggunakan kekuatan otoritas untuk memberi kuasa bagi orang lain. Ia juga menciptakan suatu visi; pergi ke tempat-tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya. Ia memberi kesempatan kepada masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Ia memudahkan kreativitas.

Pemimpin yang baik akan memberitahu anak buahnya secara terbuka mengenai aspek perubahan yang sudah dipastikan dan apa yang masih belum pasti. Mereka akan mencoba membuat prosesnya transparan, walau hasilnya tidak bisa diketahui sebelumnya.

Pemimpin yang berpengalaman akan mengevaluasi situasi, memegang komando (kendali) bila perlu, namun tetap cukup fleksibel untuk melepasnya. Untuk menjadi pemimpin seperti itu memerlukan berbagai kecakapan, sehingga memungkinkan berbagai jalur tindakan.

****Sumber : Buku “The Hidden Connection” (Kehidupan Dan Kepemimpinan Organisasi)